Hot News

nowgoogle.com adalah multiple search engine popular, sekilas kita pasti menebak bahwa ini adalah search engine baru buatan google dengan nama baru nowgoogle.com adalah multiple search engine popular

Buku ini Hilang Misterius

| Senin, 28 Desember 2009
Tak ada nada khawatir dari Julius Felicianus. Direktur penerbitan Galang Pers itu meyakini bahwa buku yang baru saja diterbitkan perusahaannya: Membongkar Gurita Cikeas, tak ada masalah.

Julius mengaku baru tahu bahwa bukunya ditarik dari peredaran oleh toko buku Gramedia di Jabodetabek. Ini terkait dengan isu bahwa ada pihak-pihak yang khawatir dengan peredaran buku itu.

“Galang tidak pernah tahu kalau buku ini ditarik dari peredaran. Kami pun baru tahu dari media,” kata Julius Felicianus, yang saat dihubungi INILAH.COM masih ada di Yogyakarta.

Memang, sejak Sabtu (26/12), buku berjudul Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century tiba-tiba menjadi berita heboh. Ini terjadi karena banyak orang yang tiba-tiba kesulitan mencari buku itu.

Buku yang kabarnya diedarkan lewat jaringan toko buku Gramedia itu, tiba-tiba menghilang. Dari situlah muncul isu bahwa pihak toko buku ditekan agar buku itu ditarik dari pasaran.

Julius sendiri menduga hal yang sama. Bahwa, buku Membongkar Gurita Cikeas karya George Junus Aditjondro tidak beredar lebih karena disebabkan oleh pihak toko buku sebagai pihak distributor yang ketakutan menjual buku ini.

''Saya menduga begitu, tokoh buku ini (Gramedia) mencari aman,'' kata Julius.

Apalagi, Julius membaca di berita bahwa pihak juru bicara presiden sudah membantah telah melakukan penarikan terhadap peredaran buku ini.

''Kan, juru bicara presiden sudah membantah (menarik buku ini). Jadi, bukan dari pemerintah,'' katanya.

Memang, untuk distribusi buku yang dilaunching di Yogyakarta, Rabu (23/12), penerbit Galang Press bekerja sama dengan jaringan distribusi Toko Buku Gramedia. Karena itu, dari total 4000 eksemplar edisi cetakan pertama, sebanyak 70 persen didistribusikan melalui jaringan Toko Buku Gramedia.

“Biasanya untuk buku baru kami mencetak 5500 eksemplar. Namun karena khawatir ada penolakan dari pihak toko buku, kami mencetak 4000 eksemplar dulu,” tuturnya.

Ini alternatif yang memang sudah disiapkan Galang Pers jika Toko Buku Gramedia menarik buku itu dari peredaran. ''Galang Press akan mencari alternatif jalur distribusi yang lain. Karena, kami tidak ingin menghambat saluran infromasi masyarakat,'' kata Julius.

Meski bukunya hilang dari peredaran, Galang Pers merasa tidak dirugikan. “Sebetulnya bukan saya yang dirugikan, malah pemerintah. Seakan-akan apa yang tertulis itu benar. Akibat penarikan itu bisa jadi bukunya malah tambah dicari orang,” kata Julius yang mengaku bahwa saat ini sudah beredar buku bajakan Membongkar Gurita Cikeas.

Ketika ditanya apakah pihak penerbit sudah yakin bahwa data yang diungkap di buku itu valid, Julius menjawab:''Yakin. Apalagi, buku itu sudah ada yang memberi endorsement. Dan mereka adalah tokoh-tokoh terkenal, seperti Syafii Ma'arif, Teten Masduki, Danang Widoyoko dari ICW dan Joseph Adi Prasetyo.''

Julius mengungkapkan, inisiatif penerbitan buku ini berasal dari George Aditjondro. Waktu itu, Galang Pers sudah memberikan ketentuan terhadap George. Bahwa, buku itu tidak boleh berisi hujatan, fitnah apalagi mengambil data yang tidak jelas.

''Jadi, kami yakin dong. Isi bukunya juga 70 persen sudah ditulis di media lain. Buku ini juga sudah diberi komentar baik oleh oara tokoh,'' katanya lagi.

Lagi pula, Galang Pers menerbitkan buku itu dengan niatan untuk memberi catatan 100 hari Pemerintahan SBY. ''Buku ini diterbitkan agar SBY mengevaluasi keluarganya, partainya, dan orang-orang terdekatnya. Sehingga pemerintahan dia lima tahun ke depan bersih tidak ternodai oleh korupsi,'' kata Julius.

Tentang reaksi dari pendukung SBY yang tidak terima dengan data di buku itu, Julius menyarankan agar mereka membuat buku tandingan.

''Intelektual harus dibalas dengan intelektual. Kalau setiap buku disensor, hak rakyat akan terbatas,'' katanya.

Untuk itu, Selasa nanti (29/12), Julius berencara ke Jakarta. Dia akan meminta jaminan dari Komnas HAM untuk tetap bisa mengedarkan buku ini

0 komentar:

Posting Komentar